Info Bisnis - Katering Diet untuk Pasien dan Calon Pengantin


Tiap penyakit punya pantangan masing-masing, sehingga menu katering akan disesuaikan dengan kondisi setiap pelanggan.

Ingin tetap sehat pascamelahirkan tapi tak punya waktu memasak atau tak ingin repot menyusun menu setiap hari? Jangan khawatir! Kini semakin banyak penyedia jasa katering yang menyiapkan menu khusus untuk orang berdiet, pascamelahirkan, bahkan calon pengantin agar langsing di hari bahagianya. Menu pun disusun berdasar arahan pakar gizi.

Alkisah, tiga sekawan Nina, Thomas, dan Aria, mendapat masalah kesehatan sepulang mereka dari menuntut ilmu di Boston, AS. “Ada yang kena kolesterol, ada pula yang menderita asam urat. Mungkin karena di sana terbiasa makan enak yang tidak sehat." Mereka pun menemui ahli gizi dan diharuskan mengonsumsi makanan sehat.

Siapa sangka, dari kepentingan pribadi, akhirnya tiga serangkai ini malah membangun bisnis katering makanan sehat yang diberi nama Katering Nuben dan berdiri sejak 2004. Sadar tidak jago masak, apalagi makanan harus diatur gizinya, mereka menggandeng Chef Bambang Wahyudy yang sudah 30 tahun bergelut di bidang masak-memasak.

Kebetulan pula Bambang sudah sangat peduli tentang bahan organik sejak tahun 90-an. “Saat itu bahan-bahan organik memang belum populer di Indonesia. Memasak masakan yang menggunakan bahan-bahan organik berbeda dengan bahan nonorganik. Meraciknya harus lebih hati-hati. Saya juga biasa menggunakan alat masak yang tidak berbahaya bagi masakan,” kisah Bambang.

Dengan pengalaman yang segudang, Bambang sanggup menyajikan menu masakan sehat. “Perpaduan antara bahan organik yang sehat dengan alat masak yang tidak berbahaya bagi manusia, dan masakan itu sendiri lah yang menjadi sajian utama di Katering Nuben,” jelasnya.

Daripada masuk RS
Namanya juga katering khusus, Nuben menyediakan menu makanan sehat yang bisa disesuaikan dengan penyakit yang diderita pasien. Antara lain menu untuk penderita diabetes mellitus, stroke, kanker, hingga menu diet. “Yang terbanyak dipesan, untuk penderita diabetes, stroke, dan kanker.”

Selain organik dan tanpa MSG, Nuben juga menggunakan bahan-bahan impor agar mendapatkan kualitas terbaik. Tak heran jika harganya Rp 75.000 per paket, belum termasuk ongkos kirim. “Memang agak mahal tapi coba bandingkan dengan ongkos bila kita masuk rumah sakit?”

Pengolahan makanan pun dibantu tim ahli gizi. Tepatnya, saat merancang menu sehat. “Mereka bertugas mengecek nutrisi, sedangkan saya merancang menu makanannya. Kami ingin menyajikan makanan sehat yang enak,” ujar Bambang sambil menambahkan, setidaknya ada 40 macam menu Asia, Barat, dan Indonesia yang disiapkan, agar pelanggan tak merasa bosan.

Sebelum berlangganan, konsumen diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli gizi dari Nuben. Selanjutnya, “Pasien harus mengikuti aturan, minimum berlangganan 7 hari berturut-turut. Setelah itu kami adakan cek kesehatan untuk mengukur kadar gula darah. Untuk program penurunan berat badan, dalam 7 hari bisa turun 2-3 kg,” kata General Manager Nuben, Aleta Sari.

Buat calon pengantin
Katering sejenis, White Lotus, juga melibatkan ahli gizi demi kepentingan pelanggannya. Paling tidak ada tiga tim yang dilibatkan dalam mengelola Health Therapy. “Mereka adalah nutrisionis, tim kuliner yang terdiri atas koki-koki andal, dan tim teknologi pangan yang tugasnya memastikan bahwa si makanan sehat itu tidak seperti makanan rumah sakit,” terang pendiri dan CEO White Lotus, Jenny Poespita.

Sebelum berlangganan makanan sehat itu pun, ada beberapa proses yang harus dilewati konsumen. Antara lain, cek darah, menunjukkan obat-obatan yang diberikan dokter, dan menyerahkan riwayat penyakit. “Soalnya, tiap penyakit punya pantangan masing-masing. Menu untuk penderita diabetes, misalnya, bisa berbeda dengan penderita ginjal.”

Program Health Therapy, kata Jenny, awalnya dibuat untuk konsumen Surabaya. “Tapi sekarang sudah bisa dinikmati juga oleh konsumen Jakarta.” Selain menu untuk penderita penyakit khusus, katering ini juga memiliki program khusus bagi wanita yang ingin menurunkan berat badan. “Program ini ditujukan bagi ibu-ibu pascamelahirkan, calon pengantin, juga untuk anak-anak yang menderita kegemukan. Program ini memungkinkan penurunan berat badan dengan cara stabil karena tidak turun secara drastis.”

Khusus vegetarian
Jenny mengatakan, bahan-bahan yang digunakan untuk menu sehat dijamin rendah kalori, tanpa lemak, dan bebas MSG. Tim teknologi pangan juga akan memberikan pilihan bahan yang bisa menjadi substitusi bahan yang tidak bisa digunakan, seperti santan.

Untuk berlangganan menu sehat, Jenny membuat paket seminggu dan sebulan. “Khusus untuk program diet, minimal berlangganan sebulan supaya hasilnya optimal. Untuk menu sehat, minimal satu minggu.” Setelah satu minggu, konsumen harus melakukan cek darah untuk melihat kemajuan yang sudah dicapai. “Salah satu tujuannya juga untuk sebisa mungkin mengurangi dosis obat dan menanggulangi penyakit dengan cara alami,” papar Jenny.

Kini, Jenny meluncurkan program terbaru yang diberi nama Plant-based Meal. Program ini ditujukan bagi para vegan atau vegetarian. “Jadi, makanannya tidak mengandung daging, telur, dan makanan laut.”

sumber : (Tabloid Nova/Sita Dewi)