Bila diberi pilihan, ingin mempunyai anak laki-laki atau perempuan, pastilah lebih banyak yang menjawab ingin punya anak laki-laki. Dari sisi pria, mempunyai anak laki-laki akan membuat ia merasa sudah menjadi pria yang utuh, macho, terjamin kelaki-lakiannya. Sekali lagi, pria hanya akan "merasa", jadi pendapat ini tak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Lain lagi alasan perempuan memilih anak laki-laki atau perempuan. Kebanyakan perempuan berharap bisa melahirkan anak perempuan, karena ingin bisa mendandaninya habis-habisan. Kemudian, ketika ia beranjak tua, ada anak perempuan yang mau mengurusinya. Sedangkan keinginan untuk mendapatkan bayi laki-laki umumnya didasari keinginan agar tidak mendapatkan risiko seperti pengeluaran berlebih untuk pernak-pernik, hingga risiko hamil di luar nikah.
Dorongan untuk mendapatkan anak perempuan kemungkinan juga berawal dari hubungan Anda dengan ibu Anda. Boleh jadi Anda memiliki koneksi yang hebat dengan ibu, dan menginginkan pengalaman bonding yang sama dengan putri Anda sendiri. Tetapi bisa juga sebaliknya, Anda tidak memiliki hubungan yang baik dengan ibu Anda, sehingga mendambakan kesempatan untuk memperbaikinya dengan anak perempuan Anda sendiri.
Indahnya hubungan ibu dan anak laki-laki
Menurut psikoterapis Dr Nancy B. Irwin, pengasuhan yang sehat melibatkan keinginan untuk membesarkan seorang anak, apapun jenis kelaminnya. "Hanya karena Anda belum pernah menjadi laki-laki, tidak berarti Anda tidak bisa membesarkan anak laki-laki yang hebat," katanya.
Yang perlu dilakukan orangtua saat memiliki anak adalah mengasuhnya agar menjadi orang yang paling menyenangkan. Kelak, ia akan mengisi kekosongan lain sesuai dengan kepribadian, lingkungan, dan pembelajaran sosialnya. Perempuan juga tak perlu mengkhawatirkan hubungan khusus antara ibu dan anak lelakinya, seperti mitos Oedipus, demikian menurut Debbie Mandel, MA, penulis buku Turn On Your Inner Light: Fitness for Body, Mind and Soul.
"Justru ini merupakan peluang untuk membentuk anak menjadi pria yang sensitif, baik, dan komunikatif," saran Mandel.
Namun, memang, ada hal-hal yang mungkin belum Anda sadari ketika memiliki anak laki-laki. Beberapa di antaranya adalah:
1. Bayi laki-laki cenderung lebih mudah dibersihkan saat berganti popok. "Kebanyakan ibu yang baru pertama kali mempunyai anak laki-laki khawatir mereka akan melukai bayinya, ketika mereka berusaha mencuci potongan-potongan kain yang menempel di penis bayinya," kata Adie Goldberg, pekerja sosial klinis dan penulis buku It's a Baby Boy!. Cara membersihkan mudah saja. Angkat saja kulupnya, lalu bersihkan kepala penisnya.
2. Anak laki-laki memiliki kepercayaan diri secara fisik. Anak laki-laki akan tumbuh menjadi anak yang sehat, karena ia akan memainkan permainan yang membutuhkan kemampuan motorik kasarnya, seperti berlari, bermain bola, berebut ayunan, bahkan berkelahi. Kalaupun si buyung lebih menonjol kemampuan motorik halusnya, seperti melukis, menari, atau membuat puisi, ia tetaplah anak yang pede dengan tubuhnya.
"Meskipun kebanyakan pencapaian utama, seperti berjalan, cenderung diperoleh pada waktu yang sama (antara anak perempuan dan laki-laki), kemampuan motorik kasar anak laki-laki akan berkembang pesat selama masa preschool. Mereka juga akan mulai mengalahkan anak perempuan dalam hal kemampuan fisik," tambah Kimberly Parker, perawat dan manajer program klinis di Child Health Promotion-Early Childhood Wellness, Children's Healthcare of Atlanta.
3. Mereka lebih terdorong untuk mengeksplorasi dunianya. Rumah yang berisik akan terasa lebih hidup, dan menjadi tanda hubungan antarkeluarga yang sehat. Anak laki-laki yang ekspresif akan selalu berbicara, berteriak, atau tertawa, dengan suara yang keras. Ada masa ketika Anda merasa rumah seperti kapal pecah, tetapi tenanglah. Hal ini karena si buyung sedang mengeksplorasi benda-benda di sekelilingnya.
"Sejak awal, kebanyakan anak laki-laki lebih banyak bergerak daripada anak perempuan," kata Goldberg. "Dan mereka butuh lebih banyak ruang untuk melakukannya. Hal ini tidak akan berubah meskipun usianya sudah bertambah, dan dia akan merasa sangat nyaman mengeksplorasi dunianya, sehingga mengganggu zona kenyamanan Anda."
4. Mereka memiliki emosi yang lebih kuat. Bila menyangkut perilaku, anak laki-laki di usia batita akan menunjukkan berbagai kejutan. "Umumnya, anak perempuan diyakini lebih emosional daripada anak laki-laki. Namun anak laki-laki yang masih sangat kecil cenderung memiliki emosi yang lebih kuat," ujar Parker. "Mereka lebih mudah gelisah, dan sulit untuk memulihkan diri."
Meskipun begitu, ketika usianya bertambah anak laki-laki akan lebih sulit mengekspresikan perasaannya. Oleh karena itu orangtua seringkali lebih sulit meredakan emosinya, atau mencari tahu apa yang mengganggu anak laki-lakinya. "Anak laki-laki tidak hanya lebih lambat berbicara daripada anak perempuan, perbendaharaan kata mereka juga lebih terbatas," tambah Parker.
5. Anak laki-laki akan melindungi. Meskipun mereka sulit mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata, mereka lebih pintar mengungkapkan rasa sayangnya pada orangtua maupun saudara-saudaranya kelak. Cintanya pada Anda akan begitu besar, terutama karena ia tidak bersaing dengan sosok ibu seperti halnya anak perempuan. Anda tidak akan mengkritik anak laki-laki karena gaya berpakaiannya yang terlalu seksi, dan karenanya ia tetap memandang ibu sebagai sosok yang sempurna. Ia juga akan melakukan apa saja untuk melindungi Anda.
Parker mengingatkan para orangtua mengenai beberapa kenyataan yang berkaitan dengan perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Masing-masing bisa memiliki pribadi yang unik dibanding rekan yang sama jenis kelaminnya, apalagi jika dibandingkan dengan anak yang berbeda jenis kelamin.
Meskipun demikian, menurut Parker, kita juga perlu memahami bahwa anak laki-laki dan perempuan "diprogram" secara berbeda sejak lahir, dan perbedaan biologis ini akan diperbesar oleh perubahan sosial dan lingkungannya. Menghargai pribadi setiap anak dan menyediakan kesempatan untuk perkembangan fisik dan emosional yang memenuhi kebutuhannya, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk memastikan perkembangan yang sehat dan bahagia.