Kerukunan Umat Beragama : Nyepi, Umat Muslim Shalat Jumat seperti Biasa

Umat muslim yang hendak berangkat Shalat Jumat menuju Masjid An Nur, Jalan Diponegoro, Denpasar bertegur sapa dengan pecalang yang bertugas saat Nyepi. Pemandangan ini merupakan bentuk toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Bali 
DENPASAR, KOMPAS.com — Ada yang berbeda dalam perayaan Nyepi tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena bertepatan dengan hari Jumat (23/3/2012), ribuan umat Muslim pun berbondong-bondong ke masjid sekitar lingkungan tempat tinggal mereka untuk menunaikan ibadah shalat Jumat.

Hal ini sesuai kesepakatan forum antarumat beragama di Bali bahwa umat Muslim diizinkan untuk tetap menunaikan ibadah shalat Jumat dengan catatan menyesuaikan situasi Nyepi.

Dari pantauan Kompas.com di Jalan Diponegoro, Denpasar siang tadi, sekitar seribu warga dari Sesetan, Sanglah, hingga Sudirman datang dengan berjalan kaki menuju Masjid An Nur untuk melaksanakan shalat Jumat.

Tampak pecalang berjaga-jaga di pertigaan Pasar Sanglah, Denpasar, dan saling bertegur sapa dengan umat Muslim yang sedang berjalan kaki sebagai bentuk kerukunan antarumat beragama di Bali.

Suara adzan pun tak terdengar lantang seperti biasanya karena sesuai kesepakatan hanya diperbolehkan menggunakan pengeras suara ke dalam masjid. "Kita sebagai umat Islam cukup toleransi, adzan tidak perlu keluar, cukup di dalam masjid," ujar Hoesin Muhtar, Imam Masjid An Nur, saat ditemui Kompas.com seusai shalat Jumat.

Shalat Jumat yang dimulai sekitar pukul 12.30 Wita dan berakhir pukul 13.00 Wita ini berlangsung dengan lancar dan tertib. Meski sempat diguyur hujan deras, umat Muslim langsung pulang ke rumah masing-masing seusai menunaikan shalat.