Meski kita sering mendengar berita tentang pria berusia tua yang masih bisa menghamili wanita, tetapi fakta justru membuktikan bahwa angka kejadian infertilitas atau kemandulan pada pria semakin meningkat. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai infertilitas pada pria, simak penjelasan Dr. Rashmi Sharma, Konsultan Fertility & IVF, di Moolchand:
1. Mitos: Infertilitas adalah masalah perempuan.
Fakta: "Ini tidak benar. Faktanya, sekitar 40 persen masalah infertilitas disebabkan oleh laki-laki," kata Sharma.
2. Mitos: Stres adalah salah satu penyebab utama ketidaksuburan.
Fakta: Salah. Sebenarnya, stres hanya mempengaruhi gairah seks seseorang tetapi tidak kualitas air mani atau kuantitas. Dengan demikian tidak akan menyebabkan kemandulan. "Jadi, jika hubungan seksual Anda sudah baik dan tetapi pasangan Anda masih tidak hamil, maka segera cari bantuan medis," katanya.
3. Mitos: Menjaga testis tetap dingin akan meningkatkan kualitas air mani (sperma).
Fakta: Salah. Mendinginkan testis dengan menggunakan es tidak hanya berbahaya tetapi juga tidak efektif. Tetapi, mengenakan pakaian ketat dan mengemudi berkepanjangan harus dihindari karena meningkatkan suhu skrotum dan mempengaruhi kualitas sperma akibat panas dan radiasi. "Misalnya, terlalu lama memangku laptop, sering mandi air panas atau sauna tidak baik untuk sperma dan terbukti oleh banyak penelitian dapat mengurangi jumlah sperma," jelasnya.
4. Mitos: Hanya pria berusia tua yang memiliki masalah infertilitas.
Fakta: Tidak, bahkan pria muda dapat memiliki masalah infertilitas yang parah. Menurut Sharma, ketiadaan sperma atau jumlah sperma yang sangat rendah dapat ditemui pada usia 20 tahun.
5. Mitos: Apakah merokok dan minum menyebabkan infertilitas pada pria?
Fakta: Ini bukan mitos. Berhenti merokok dan mengurangi minum alkohol sangat menguntungkan karena keduanya dikenal dapat meracuni sperma.
6. Mitos: Suplemen gizi tidak membantu dalam meningkatkan kualitas sperma.
Fakta: Anti-oksidan seperti vitamin C, vitamin E, seng, selenium dapat membantu meningkatkan jumlah sperma, tapi hanya sampai batas tertentu.
7. Mitos: Ponsel disimpan di saku memancarkan gelombang elektromagnetik, yang merusak kualitas sperma.
Fakta: "Ini tidak selalu benar. Karena kekhawatiran tersebut belum dapat dibuktikan dengan penelitian yang lebih besar," katanya.
8. Mitos: Jika Anda sudah memiliki anak sebelumnya, tidak akan menderita infertilitas di kemudian hari.
Fakta: Tidak ada jaminan untuk hal ini. Ada berbagai alasan untuk seseorang mengalami infertilitas sekunder, seperti ovulasi yang tidak teratur pada wanita, berkurangnya konsentrasi sperma pada pria atau perubahan hormon lain yang mempengaruhi baik pria maupun wanita.
9. Mitos: Bobot tubuh tidak mempengaruhi kesuburan pria.
Fakta: Salah. Pria dengan indeks massa tubuh yang optimal (BMI) sekitar 20-25 cenderung memiliki sperma yang lebih baik dan produksi sperma yang lebih normal. Sedangkan pria yang kelebihan berat badan harus berusaha untuk menurunkan berat badan dengan cara-cara yang sehat.
10. Mitos: Bersepeda atau naik motor terlalu sering mempengaruhi kesuburan laki-laki atau jumlah sperma?
Fakta: Tidak benar! Bersepeda tidak mempengaruhi jumlah sperma. Namun, masalah yang harus menjadi perhatian pengendara sepeda sebenarnya lebih terkait dengan ereksi," katanya.
Sumber : healthmeup.com