8 Tips Persiapan untuk Hamil


Begitu Anda dan pasangan sudah memutuskan untuk memiliki momongan, semua yang Anda lihat seolah berhubungan dengan bayi. Baik itu kabar persalinan atau kehamilan dari teman, bayi yang imut dan menggemaskan, sampai pernak-pernik bayi.

Meski secara mental Anda sudah merasa siap untuk hamil, namun ada hal penting lain yang harus dipersiapkan agar keinginan menimang bayi segera terwujud.

1. Jadwalkan pemeriksaan fisik

Sebagian besar kehamilan mungkin terjadi begitu saja, padahal pemeriksaan kesehatan adalah hal yang sangat dianjurkan bagi calon orangtua. Hal ini terutama jika Anda atau pasangan menderita penyakit diabetes, endometriosis, atau sudah melebihi usia reproduksi, yakni 20-35 tahun.

2. Miliki berat badan ideal

Banyak yang menganggap percuma menurunkan berat badan sebelum hamil karena toh, saat hamil otomatis berat badan akan bertambah. Tetapi, perempuan yang memiliki berat badan ideal cenderung lebih jarang mengalami komplikasi kehamilan. Wanita yang terlalu kurus atau terlalu gemuk juga beresiko melahirkan prematur, bayi lahir dengan berat rendah, atau bayi kegemukan.

3. Berhenti merokok

Ada banyak alasan mengapa Anda perlu membuang rokok Anda. Tetapi kini ada alasan kuat bagi Anda yang sedang berencana untuk hamil. Merokok akan mengurangi level estrogen sehingga lebih sulit untuk hamil. Nekat merokok saat hamil berarti Anda dengan sengaja membiarkan bayi terpapar nikotin, karbon monoksida, dan tar.

4. Konsumsi vitamin

Suplemen vitamin prenatal dibuat dengan kandungan berbagai vitamin yang diperlukan untuk mendukung kehamilan sehat. Terutama kandungan asam folatnya yang berperan mencegah cacat lahir. Asam folat seharusnya dikonsumsi beberapa bulan sebelum kehamilan.

5. Hentikan kontrasepsi

Selain pil kontrasepsi, semua jenis metode kontrasepsi sebaiknya dihentikan. Konsultasikan hal ini dengan dokter, termasuk untuk mengetahui kapan siklus menstruasi Anda kembali normal.

6. Perhatikan kesehatan calon ayah

Calon bayi Anda membutuhkan ayah yang sehat juga agar kualitas dan kuantitas spermanya dalam kondisi baik. Itu berarti ia tidak merokok, membatasi alkohol, dan rutin berolahraga.

7. Ketahui proses pembuahan

Pembuahan biasanya terjadi dalam rentang satu minggu sampai 14 hari seorang wanita selesai haid. Bila pada periode ini ada sel sperma yang membuahi, maka dalam beberapa hari sel telur yang sudah dibuahi akan tertanam di dinding rahim.

Bila tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim yang sudah menebal dan siap didiami oleh zigot (telur yang sudah dibuahi) akan luruh sehingga terjadi menstruasi. Ini merupakan tanda Anda tidak hamil. Tetapi jangan khawatir, dua minggu kemudian sel telur lain akan matang dan siap dibuahi. Begitu seterusnya.

8. Berhubungan intim di waktu yang tepat

Rata-rata siklus menstruasi seorang wanita adalah 28 hari, namun ada juga yang rentangnya lebih lama lagi. The American Pregnancy Association memprediksi ovulasi atau pelepasan sel telur terjadi antara hari ke-11 sampai 21 sejak menstruasi terakhir. Karena itu, untuk memastikan sel sperma akan bertemu dengan sel telur, hubungan intim sebaiknya dilakukan pada waktu tersebut.