Wanita Perokok Lebih Beresiko Sakit Jantung


Meskipun sama-sama merokok, ternyata kaum wanita lebih beresiko untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan pria. Bahkan, risikonya 25 persen lebih tinggi.

Walaupun mekanisme biologinya belum jelas, namun para ahli menduga hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan respon biologi terhadap asap rokok dan jumlah asap rokok yang dihisap.

"Mungkin wanita lebih banyak menyerap karsinogen dan racun lainnya dalam rokok dibandingkan pria," kata pemimpin penelitian Rachel R. Huxley , profesor epidemiology di University of Minnesota.

Kesimpulan tersebut diambil setelah peneliti mengamati 2,4 juta perokok dimana 44.000 diantaranya terkena penyakit jantung. Hasilnya ditemukan bahwa wanita perokok memiliki risiko 25 persen lebih besar terkena penyakit jantung koroner daripada laki-laki yang merokok.

Para peneliti, juga menemukan perbedaan dalam risiko untuk perokok laki-laki dan perempuan. Dimana pada perempuan risiko mendapatkan penyakit meningkat dua persen untuk setiap tahunnya.

Huxley mengatakan, kedepannya mereka juga akan menguji, apakah terdapat perbedaan risiko antara pria dan wanita yang merokok terkait komplikasi penyakit lainnya seperti stroke.

Menurut Huxley, seperlima dari 1,1 miliar perokok di dunia adalah perempuan. Hasil analisis pada bulan Maret memperlihatkan, jutaan perempuan di negara berkembang beresiko mengidap penyakit dan kematian yang sebenarnya bisa dicegah.

Peningkatan pendapatan dan status politik juga dinilai menyebabkan kaum wanita untuk merokok lebih banyak. Karena itu kampaye anti-merokok untuk wanita dan pria perlu difokuskan.

"Wanita perokok menambah pertumbuhan pasar bagi industri tembakau dan kini mereka jadi sasaran pemasaran industri tembakau," ujar Dr. Carolyn M. Dresler direktor program pengendalian tembakau dari Arkansas, AS. (M05-11)