Tren Pasar Ritel Mulai Bergerak ke Luar Jakarta!

Perkembangan pasar ritel saat ini mulai berkembang di luar kawasan (central business district) atau CBD Jakarta, salah satunya di wilayah Tangerang. Tren ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi kelas menengah ke atas di Tangerang cukup tinggi.



Tadinya hanya investasi perumahan dan komersial dalam bentuk ruko. Sekarang, investasi bisa dikembangkan menjadi mal.
-- Arief Rahardjo

Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, mengatakan, tren ritel di luar Jakarta seperti Tangerang terjadi karena berkembangnya populasi masyarakat kelas menengah atas. Menurutnya, mula-mula populasi masyarakat kelas menengah atas hanya ada di Jakarta. Namun, seiring perkembangan Tangerang lewat infrastrukturnya semakin menguat, seperti tol Merak juga Bintaro-Simatupang, kelas menengah atas ini bergeser ke atas.

"Tadinya, di Serpong misalnya, rumah itu kecil-kecil. Sekarang pengembang bisa menjual rumah yang kelasnya lebih tinggi, banyak penduduk kelas menengah ke atas pindah ke sana sehingga jadi sebuah kota mandiri. Dengan jumlah populasi semakin besar, pengembang mampu membangun area komersial yang lebih banyak," kata Arief saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (26/7/2011).

Bergesernya kelas menengah atas ke Tangerang, lanjut dia, menyebabkan investasi para pengembang juga meningkat.

"Tadinya hanya investasi perumahan dan komersial dalam bentuk ruko. Sekarang, investasi bisa dikembangkan menjadi mal seperti di Summarecon Mal Serpong atau Living World di Alam Sutera," katanya.

Arief menambahkan, prospek pasar ritel sendiri ke depan akan membaik karena daya beli yang meningkat. Bahkan, hal ini telah menarik minat pebisnis retail asing untuk meluaskan jaringan usahanya ke Indonesia, terutama di Jakarta.

"Seperti Lotte Department Store yang akan masuk ke Ciputra World. Lalu, ada juga industri makro dari Jerman akan masuk ritel di sini," katanya.