Harga Properti di Vancouver Melangit gara-gara Orang China


Gaya hidup orang China banyak yang sudah berubah. China bukan lagi mencerminkan negara terbelakang dan rakyat miskin. Orang China semakin makmur, tidak hanya di negerinya, tetapi juga di negeri orang.

Buktinya, harga properti di Kanada semakin mahal karena semakin banyak orang China membeli properti di kota Vancouver. Harga properti di kota itu naik setidaknya 50 persen dalam tiga tahun terakhir ini.

Su Yi Bin, seorang pedagang, baru saja membeli rumah seluas 450 meter persegi. Harganya? 4,3 juta dollar Kanada atau setara dengan Rp 38,7 miliar. Su hidup di Vancouver dan Shanghai. Ketika dia berada di China, dia ingin keluarganya nyaman berada di negara baru ini.

"Bagi anak saya, tumbuh dan bersekolah di sini (Vancouver) akan memberikan kesempatan baginya untuk berintegrasi sepenuhnya dengan dunia, menjadi bagian dari kehidupan internasional," katanya. "Hal itu sulit didapatkan di China," lanjut Su lagi.

Harga properti di Vancouver naik 54 persen pada tiga tahun terakhir. Tahun lalu saja, harganya naik 13 persen. Agen real estat Vancouver, Clarence Debelle, melihat banyak sekali orang China yang berbisnis di Kanada. Hanya dalam lima bulan terakhir ini, kliennya di China naik dari dua orang menjadi 40 orang.

"Di Vancouver barat, tidak terlalu banyak rumah tersedia. Pembeli China tampaknya banyak memerlukan rumah di sini. Saya rasa harga rumah akan terus naik," ujarnya.

Melihat potensi pasar seperti ini, Cam Good membangun dua apartemen yang serupa dengan bangunan mereka di Hongkong dan Beijing.

Di China, di beberapa kota besar seperti Beijing, warga dilarang memiliki properti lebih dari dua. Apartemen berukuran 70 meter persegi seharga setengah juta dollar Kanada atau Rp 4,4 miliar tampaknya mahal, bahkan dengan iming-iming pemandangan laut.

"Kami telah berkonsultasi dengan ahli fengsui agar properti ini cocok untuk orang China," tambah Debelle. Hasilnya, setengah dari 40 pembeli pertama unit apartemen itu adalah orang China.