Seks Tak Disarankan Saat Hamil Trimester I


Kemesraan masih dapat dijalin dengan berbagai cara, seperti berpelukan, berciuman, atau saling memijat.

Bagi ibu hamil, berhubungan intim dapat menjadi salah satu sumber keresahan. Ada rasa takut tidak dapat menikmati hubungan, mengingat kondisi perut yang makin membesar, ataupun rasa takut akan melukai janin yang ada di dalam rahim. Namun, sebenarnya para ahli malah menganjurkan pasangan untuk sering berhubungan seks di masa kehamilan.

"Seks dapat menjadi metode alami untuk memancing kelahiran, terutama pada saat calon ibu sudah mendekati tanggal melahirkan," kata Kimmelin Hull, PA, LCCE, penulis buku A Dozen Invisible Pieces and Other Confessions of Motherhood.

Agar Anda dan pasangan dapat menikmati saat-saat intim tanpa rasa khawatir ataupun sakit, Hull menyarankan Anda untuk mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:

1. Tingkatkan komunikasi
Jelas sekali, berhubungan intim di masa hamil akan berbeda dengan saat tidak hamil. Ini adalah pengalaman baru bagi kedua belah pihak. Ada baiknya Anda dan pasangan selalu berkomunikasi pada saat sedang bercinta, karena mungkin ada kemungkinan Anda merasa tidak nyaman atau nyeri saat berada dalam posisi tertentu.

"Yang jelas, diperlukan banyak kesabaran dan kreativitas untuk dapat menikmati seks semasa kehamilan. Anda berdua juga perlu belajar menerima bila ternyata seks jadi terbatas, sehingga terhindar dari rasa frustrasi," papar Hull.

2. Waktu yang tepat
Masa trimester pertama memang cukup rawan bagi ibu hamil untuk melakukan hubungan seks. Namun, jika tidak ada masalah, Anda dan suami dapat kembali menikmati hubungan intim begitu memasuki trimester kedua. Di masa ini, rasa lelah berlebihan, mual, dan muntah sudah berkurang, sehingga tidak ada lagi yang mengganggu kemesraan Anda berdua.

3. Cari posisi yang pas
Begitu perut makin membesar, posisi bercinta akan menjadi semakin terbatas. Untuk itu, Anda dan pasangan perlu lebih banyak kompromi dalam mencari posisi yang nyaman bagi Anda sekaligus tidak terlalu menekan perut. Hull menganjurkan Anda menghindari posisi rear-entry karena dapat menyebabkan embolisme atau penyumbatan pembuluh darah akibat gelembung udara, yang dapat berbahaya pada bumil.

4. Tidak perlu dengan hubungan seks
Apabila kondisi bumil memang tidak memungkinkan, kemesraan masih dapat dijalin dengan berbagai cara, seperti berpelukan, berciuman, atau saling memijat. Ingatlah bahwa yang mendasari semua itu adalah rasa cinta, dan terkadang rasa cinta dapat diungkapkan melalui cara lain selain dengan hubungan intim, demikian menurut buku What to Expect When You're Expecting yang ditulis oleh Arlene Eisenberg, Heidi E. Murkoff, dan Sandee E. Hathaway.