Tanggal 1 April dinamakan oleh orang-orang Barat sebagai “April Mop”, suatu hari di mana mereka membolehkan dusta sesama mereka dan menganggapnya sebagai hal biasa. Hal ini akhirnya menjadi populer dan menyebar ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali di sebagian negeri kaum Muslimin. Dan sangat disayangkan acara seperti itu banyak diikuti oleh orang-orang yang latah dari kalangan kaum Muslimin. Mereka menganggap bahwa dusta pada hari itu sah-sah saja dan tidak berdosa, padahal dusta adalah salah satu akhlak yang paling dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu mari kita simak pembahasan seputar sifat dusta, dan kapan diperbolehkan berdusta. Setelah itu kita bisa menilai apakah boleh bagi seorang Muslim “menghalalkan” dusta pada tanggal 1 April tersebut?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
”Jauhilah oleh kalian (dan waspadailah) dusta, karena dusta menjerumuskan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa mejerumuskan kepada Neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang yang berdusta, dan membiasakan diri dengannya sehingga dicatat di sisi Allah sebagai “Kadzdzab”(pendusta). Dan hedaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan kepada Surga. Dan sesungguhnya ada seseorang bersikap jujur dan bersungguh-sungguh untuk jujur, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai ”Shiddiq”.” (Shahih, riwayat Imam al-Bukhari dan imam Muslim dengan sedikit perbedaan redaksi. Lihat Mukhtashar Shahih Muslim 1809, Shahih al-Jami’ 4071)
Hukuman Bagi Para Pendusta
Hadits di atas adalah salah satu dari bahaya dusta, yaitu bahwasanya kedustaan akan mengantarkan pelakunya kepada kemaksiatan, sedangkan kemaksiatan akan menjerumuskan pelakunya ke dalam Neraka. Dan ternyata masih banyak akibat yang akan dirasakan oleh seseorang apabila ia berdusta. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Allah mengancam bahwasanya Dia tidak memberikan hidayah kepada orang-orang yang melampaui batas dan berdusta. Dia berfrman:
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampui batas lagi pendusta.”
(QS. Ghafir (al-Mu’min): 28)
Dari uraian di atas maka ternyata “pembolehan” dusta pada tanggal 1 April tidak benar dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk ikut-ikutan acara tersebut. Karena hal itu termasuk dalam kedustaan (kebohongan) diharamkan, terlebih lagi kalau seadainya yang dikatakan oleh sebagian orang bahwa awal mula April mop adalah hari di mana kaum Muslimin di Andalusia (Spanyol) dibohongi dan dibantai oleh kaum kafir adalah benar, tentu hal itu sangat memilukan. Karena dengan ikutnya dia mempopulerkan April mop berarti dia seolah-olah ikut merayakan kebohongan kaum kafir yang membohongi dan membantai kaum Muslimin yang di Andalusia (Spanyol). Wallahu A’lam.