Tomy Winata Yakin Signature Tower Bisa 'Libas' Twin Tower Petronas


Jakarta - Pemilik kelompok usaha Artha Graha Grup, Tomy Winata bakal membangun gedung pencakar langit setinggi 638 meter bernama Signature Tower. Gedung ini bakal jauh mengalahkan ikon Malaysia yaitu Menara Kembar Petronas.

Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur Bank Artha Graha B. Wisnu Tjandra di Gedung Artha Graha, SCBD, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

"Saat ini Malaysia punya gedung yang dibanggakan yaitu Twin Tower. Nanti tidak akan ada apa-apanya dibandingkan dengan Signature Tower," ujar Wisnu.

Dia mengatakan gedung pencakar langit ini akan dibangun dengan banyak kegunaan. Gedung ini bakal menjadi kawasan perkantoran, apartemen, dan hotel. "Ini bakal menjadi kebanggaan dan herritage Indonesia," imbuhnya.

Gedung pencakar langit ini rencananya akan dibangun di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta, tepatnya di gedung Automall yang saat ini sudah dikosongkan.

Gedung Automall sebelumnya menjadi tempat penjualan mobil dan motor mewah berada di lokasi lot 6 kawasan SCBD. Gedung ini bagian dari Kawasan SCBD yang dikelola oleh oleh PT Danayasa Arthatama Tbk. Kepemilikan saham Tomy Winata di PT Danayasa Arthatama Tbk 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.

Sementara itu, kepemilikan saham Tomy Winata di PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tb sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.

Pembangunan gedung tersebut akan dilakukan mulai tahun ini dan rencananya akan dilakukan selama 6-8 tahun. Akan tetapi sampai saat ini belum ada izin dari pemerintah pusat dan daerah soal pembangunan ini, terutama soal keamanan penerbangan.

Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi lokasi Signature Tower dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk. Kepemilikan saham Tomy Winata PT Danayasa Arthatama Tbk hanya 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.

Sementara itu, kepemilikan saham Tomy Winata berdasarkan laporan keuangan Maret 2011 di PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tb sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.

Pembangunan akan menghabiskan dana US$ 1 miliar, atau setara Rp 9 triliun. Signature Tower akan jadi gedung tertinggi di Indonesia, sekaligus mematahkan rencana pembangunan gedung 100 lantai oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI).