Menurut teori, sebenarnya apa yang dimasukkan ke dalam mulut bisa dicerna oleh organ pencernaan kita. Tetapi perubahan dalam proses penyiapan makanan (menggoreng), ditambah dengan gaya hidup pasif, membuat perut sering "rewel" dalam merespon makanan yang masuk. Membatasi asupan jenis tertentu merupakan cara yang bijak untuk menghindari gangguan perut. Empat makanan ini contohnya.
1. Makanan tinggi lemak dan gorengan
Baik makanan yang tinggi lemak atau digoreng bisa memicu respon negatif pada perut, misalnya saja panas perut (heartburn) atau asam refluks. Makanan tinggi lemak juga bisa menyebabkan warna tinja menjadi pucat atau disebut steatorrhea, yakni berlebihnya lemak di feses. Orang yang menderita irritable bowel syndrome juga disarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak, termasuk krim dan mentega.
2. Makanan pedas
Orang yang sudah menderita panas perut atau irritable bowel syndrome sebaiknya mengurangi makanan yang terlalu pedas.
3. Produk susu
Produk susu memang sumber kalsium yang mudah dicerna tubuh, tetapi untuk mereka yang menderita intoleransi laktosa bisa menjadi sakit setelah menikmati produk susu. Gejalanya antara lain perut kembung, sering buang air besar, kejang perut, dan diare.
4. Alkohol
Alkohol mungkin membuat tubuh rileks, tapi sayangnya esofagus juga ikutan rileks. Akibatnya adalah heartburn atau perut panas. Hearburn terjadi ketika asam lambung bergolak naik ke esofagus atau kerongkongan.
Kebiasaan minum alkohol juga akan membuat lapisan perut mengalami inflamasi yang bisa mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan. Terlalu banyak alkohol juga akan menyebabkan diare dan kram perut.