London Dilanda Kerusuhan Massa


Sebuah bus terbakar dalam kerusuhan yang terjadi di Tottenham, London.

Massa melempari petugas polisi dan tiga mobil patroli menggunakan bom molotov, di kawasan Tottenham, London, Minggu (7/8) dini hari.

Selain itu, sebuah bus dan sejumlah bangunan di kawasan yang sama juga dibakar massa yang melakukan protes.

Seorang polisi dilarikan ke rumah sakit dan tujuh orang lainnya dipastikan terluka dalam kerusuhan itu.

Sejumlah toko dijarah dan sejumlah orang terlihat mendorong kereta belanja penuh dengan berbagai barang.

Pasukan pemadam kebakaran sempat tidak bisa memasuki lokasi karena kekacauan informasi, namun akhirnya bisa menanggulangi api yang membakar sejumlah bangunan.

Komandan Kepolisian Metropolitan, Stephen Watson, kepada BBC News mengatakan kepolisian sudah menurunkan aparatnya untuk menanggulangi kerusuhan.


PROTES WARGA


Insiden ini diawali aksi sekitar 300-an orang yang memprotes aksi penembakan polisi yang menewaskan Mark Duggan, 29, Kamis (4/8) lalu.

Massa berkumpul di luar kantor polisi setempat dan menuntut keadilan untuk korban tewas.

Polisi mengatakan situasi berubah kacau setelah dua mobil polisi yang berada sekitar 200 meter dari kumpulan massa diserang.

"Beberapa bom molotov dilemparkan ke mobil polisi yang langsung terbakar itu. Beruntung tidak ada petugas di dalam mobil yang terbakar itu," kata seorang juru bicara kepolisian.

Seorang saksi mata dan peserta unjuk rasa, Vanessa Robinson, mengatakan unjuk rasa itu pada awalnya berlangsung damai.

"Namun, tiba-tiba keadaan berubah menjadi kekacauan total," kata Vanessa.

Seorang saksi mata lain bahkan melihat anak-anak muda melempari pasukan polisi dengan bom molotov.

"Seperti berada di tengah pertempuran," kata saksi mata yang mengaku bernama Tim itu.


PENEMBAKAN DISELIDIKI


Pemadam kebakaran mencoba mengatasi api yang menghanguskan sebuah toko.

Sementara itu, kasus penembakan yang menewaskan Mark Duggan kini diselidiki Komisi Independen untuk Keluhan Kepolisian (IPPC).

Dalam insiden yang menewaskan Duggan itu, seorang polisi juga terluka saat menghentikan taksi yang dikendarai pria berusia 29 tahun itu.

Juru bicara IPPC mengatakan diduga polisi yang sempat dirawat di rumah sakit itu, melepaskan tembakan terlebih dulu namun hal itu masih dalam penyelidikan.

"Saya memahami kekecewaan warga atas insiden penembakan Mark Duggan. Keluarga dan masyarakat luas membutuhkan jawaban soal kejadian yang menimpa Duggan," kata Komisioner IPPC, Rachel Cerfontyne.

"Saya sudah bertemu dengan perwakilan warga dan berharap bisa bertemu dengan keluarga Duggan dan seluruh komunitas secepatnya," lanjut Rachel.

Rachel menambahkan IPPC tengah mengumpulkan berbagai bukti dan diharapkan hasilnya bisa diumumkan dalam waktu dekat.

Sementara itu pemerintah Kota London mengatakan warga sebaiknya menghentikan aksi kekerasan karena tidak akan membantu jalannya penyelidikan.

"Kekerasan dan penghancuran tidak akan membantu penyelidikan kasus ini dan kami meminta warga untuk menghormati hukum," kata juru bicara pemerintah London, Boris Johnson.