Jelang Bahrain VS Indonesia


Bahrain Respek pada "Garuda"

Kapten tim nasional Bahrain, Mohamed Salmeen, tak mau meremehkan Indonesia, tim dengan peringkat FIFA paling rendah di Grup E putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Ia juga mengingatkan semua kalangan agar memberi respek kepada pasukan "Garuda".

"Saya pikir, grup kami sangat sulit, dan bakal sangat sulit untuk lolos dari grup ini," kata Salmeen, seperti dikutip situs resmi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Senin (1/8/2011). Bahrain adalah salah satu pesaing Indonesia di Grup E putaran ketiga Pra-Piala Dunia selain Iran dan Qatar.

"Akan tetapi, kami terbiasa dengan laga-laga sulit di grup-grup yang sulit dan pernah lolos dua kali hingga babak play-off," kata Salmeen, mengacu sukses Bahrain hingga play-off antarbenua pada kualifikasi Piala Dunia (PD) 2006 dan 2010.

Bahrain gagal lolos ke PD 2006 setelah dihentikan Trinidad-Tobago, yang berhak atas tiket untuk tampil pada putaran final di Jerman. Saat itu, mereka bisa seri 1-1 saat bertandang ke Trinidad-Tobago, tetapi kalah 0-1 di kandang.

Hal itu terulang lagi pada kualifikasi Piala Dunia 2010. Mereka juga tinggal selangkah lagi lolos ke putaran final sebelum kandas dari Selandia Baru, yang akhirnya tampil di Afrika Selatan. "Kami ingin mengulangi lagi apa yang pernah kami capai sebelumnya, dan kali ini kami ingin tampil di Piala Dunia," tutur Salmeen.

Indonesia pesaing kuat

Meski tampil cemerlang pada kualifikasi Piala Dunia, Bahrain pernah kalah 1-2 dari Indonesia dalam Piala Asia 2007. "Iran salah satu tim besar di Asia, sedangkan Bahrain dan Qatar maju pesat, dan akhir-akhir ini bermain sangat bagus. Namun, orang juga harus menaruh respek pada Indonesia yang bakal menjadi pesaing kuat," kata Salmeen.

Indonesia sebagai tim dengan peringkat FIFA terendah di Grup E, yakni 137, jauh di bawah tiga tim lain, yaitu Iran (peringkat ke-54 FIFA), Qatar (peringkat ke-90), dan Bahrain (peringkat ke-100).

Menjelang putaran ketiga yang dimulai pada 2 September, Pelatih Bahrain Peter John Taylor memanggil 31 pemain untuk ikut pemusatan latihan. Seperti dilansir media Bahrain, Gulf Daily News, para pemain itu antara lain yang memperkuat klub-klub luar negeri, seperti Abdullah Ismail Omar (Neuchatel Xamac, Swiss), Faouzi Aaish (Dubai Club, Uni Emirat Arab), Jaycee John (Al Kharitiyath, Qatar), Abdulla Fatai (Al Qadisiya, Arab Saudi), dan Mohammed Hussain (Umm Salal, Qatar).

Beberapa pemain top Bahrain lainnya yang juga dipanggil adalah Sayed Mohammed Jaffar, Salman Isa, Hussain Baba, Mahmood Abdulrahman, dan Ismaeel Abdullatif. "Kami akan menggelar pemusatan latihan di Dubai selama sepekan dan meneruskan latihan di sana. Kami berharap bisa melakukan beberapa partai uji coba selama latihan itu, tetapi belum ada konfirmasinya," kata Taylor, pelatih asal Inggris.

"Kami juga harus memberi respek kepada semua lawan. Semoga kami bisa lolos dan tampil bagus serta menampilkan kualitas terbaik untuk melaju ke babak berikut," tuturnya. Bahrain adalah lawan kedua yang akan dihadapi Indonesia pada 6 September di Jakarta, empat hari setelah Firman Utina dan kawan-kawan berlaga di Iran.

Iran tanpa uji coba

Iran dinilai paling difavoritkan di Grup E. Bukan hanya karena dilatih Carlos Queiroz, mantan Pelatih Real Madrid, timnas Portugal, dan mantan asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United, tim "Negeri Mullah" itu pun diperkuat beberapa pemain klub Eropa, seperti Javad Nekounam (Osasuna, Spanyol).

Menurut situs www.persianfootball.com, Iran diperkirakan tidak menggelar uji coba sebelum menjamu Indonesia karena sempitnya jadwal yang ada. AFC.COM/GULF DAILY NEWS/ PERSIAN FOOTBALL/SAM)(