Padahal, makanan ini ditengarai menjadi penyebab tertinggi aneka penyakit, mulai dari diabetes melitus, stroke, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.
Meski begitu, ada sedikit harapan bagi para pencinta gorengan. Menurut para ilmuwan di Denmark, penggunaan minyak zaitun untuk memasak selain menyehatkan juga mengurangi risiko kerusakan sel tubuh yang menyebabkan kanker.
Saran tersebut datang dari para ilmuwan yang telah menguji manfaat minyak zaitun. Menurut mereka, minyak zaitun mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh yang menjadi penyebab kanker.
Dalam riset yang dilakukan terhadap 182 orang di Eropa, para ahli menemukan bukti bahwa minyak zaitun mengurangi kerusakan oksidasi pada material genetik sel, di mana proses ini disebut-sebut bisa membuat sel kanker berkembang.
Hasil penelitian ini paling tidak membantu menjelaskan mengapa jumlah penderita kanker tertentu lebih tinggi di Eropa Utara daripada di Eropa Selatan, di mana penduduknya sering memakai minyak zaitun untuk memasak.
Hasil studi yang dimuat dalam jurnal The FASEB (Federation of American Societies for Experimental Biology) itu juga menyarankan agar masyarakat beralih dari lemak yang berasal dari daging dan keju, ke lemak nabati, misalnya minyak zaitun.
Dalam penelitiannya, tim ahli mengamati kesehatan para relawan yang berusia 20 - 60 tahun dari lima negara Eropa. Selama dua minggu mereka mengkonsumsi seperempat cangkir minyak zaitun setiap hari.
Di hari terakhir, terlihat 13 persen penurunan zat yang disebut 8oxodG (yakni penanda adanya kerusakan oksidatif pada sel-sel DNA).
Kerusakan pada sel tersebut terjadi ketika hasil sampingan metabolisme yang disebut oksigen reaktif jumlahnya melampaui sistem pertahanan alami tubuh.
Minyak zaitun sendiri mengandung sejumlah senyawa, yakni phenols, yang diyakini berfungsi sebagai antioksidan yang sangat kuat.
Tetapi menurut tim ahli, senyawa tersebut sepertinya tidak terlalu berpengaruh pada berkurangnya sel yang rusak secara oksidatif. Para relawan dalam penelitian ini memakai tiga jenis minyak zaitun dengan kadar antioksidan phenols berbeda-beda, namun kerusakannya tetap turun meski kadar phenol-nya bervariasi.
Para ahli justru menduga kandungan lemak tak jenuh yang terdapat dalam minyak zaitun sebagai penyebabnya.
Meski minyak zaitun sudah terbukti menyehatkan namun tim ahli menyarankan agar kita melengkapi menu harian dengan buah, sayur, ikan dan gandum. Selain itu, bukan berarti Anda bebas mengkonsumsi gorengan secara berlebihan.
sumber : http://www.kompas.com/ver1/kesehatan/
Tags: