SBY Ingin Nazaruddin Segera Ditemukan


Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memberi keterangan pers di Pendopo Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/7/2011) malam.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Partai Demokrat ingin mantan bendahara umumnya, M Nazaruddin, yang tersangka dalam kasus dugaan suap pada proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, dapat ditemukan dan dibawa kembali ke Tanah Air. Dengan demikian, Nazaruddin, yang saat ini menjabat sebagai Bendahara Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, dapat menjalani kewajiban hukumnya.

"Dengan demikian, proses hukum dapat dilaksanakan. Proses ini mesti ditegakkan secara transparan dan akuntabel sehingga rakyat bisa mengikuti proses yang terjadi. Hal ini sangat penting agar dalam situasi seperti ini, tidak ada pihak yang berusaha memancing di air keruh dan menjadi semacam penumpang gelap," kata SBY dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin (11/7/2011) malam.

SBY, yang juga Presiden ke-6 RI, meminta semua pihak yang mengetahui keberadaan Nazaruddin, yang kini menjadi buronan Interpol, dapat bekerja sama dengan Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Tak hanya itu, SBY juga meminta aparat penegak hukum memeriksa pesan singkat yang dikirim seseorang yang mengaku bernama Nazaruddin. Apabila SMS dan pesan Blackberry Messenger yang dikirim seseorang yang mengaku Nazaruddin benar, SBY meminta aparat penegak hukum dapat melakukan pemeriksaan secara transparan dan akuntabel.

Polri telah mengirimkan red notice Nazaruddin kepada Interpol pada Senin (4/7/2011) dan diteruskan Interpol kepada 188 negara anggota Internasional Criminal Police Organization (ICPO) sehari kemudian. Red notice Nazaruddin berlaku untuk seluruh negara anggota untuk mencarinya.

Keberadaan Nazaruddin memang masih simpang siur. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Singapura merilis jika Nazaruddin tidak lagi berada di Singapura, bahkan jauh sebelum penetapannya sebagai tersangka pada 30 Juni 2011. Kemudian berkembang kabar Nazaruddin berada di Jawa Timur dan terakhir dikabarkan ditangkap di Filipina.

Kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games juga melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris, dan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang.

kompas.com