RI Matangkan Rencana Perdagangan Bebas dengan Eropa


Jakarta - Indonesia tak mau mengulangi kesalahan saat melakukan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China. Saat ini pemerintah tengah melakukan persiapan matang sebelum menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana mengungkapkan, Indonesia terus melakukan pembicaraan dan konsultasi interen untuk terus menguatkan dan menyiapkan kekuatan dalam negeri.

"Pihak Uni Eropa belum diundang karena ini rumah tangga kita. kalau mengundang orang asing kita tidak bebas bicara," katanya dalam pembukaan Forum Konsultasi Publik Vision Group Indonesia-EU di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta, Senin (25/7/2011).

Menurut Agus, adanya forum-forum publik seperti ini akan banyak memberikan masukan yang dapat dijadikan pertimbangan dan pembelajaran agar Indonesia bisa mempersiapkan diri sebelum akhirnya perjanjian dengan Uni-Eropa ditandatangani. Selain itu, Indonesia juga tidak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan dalam perjanjian kerja sama ASEAN dengan China.

"Kita belajar dari AC-FTA dan perjanjian lain. Kita tidak mau dikomplain nantinya," tuturnya.

Perjanjian antara Indonesia dan Uni-Eropa, kata Agus, diperkirakan masih sekitar 10 tahun mendatang. Namun, kurun waktu 10 tahun tersebut, perjanjian Indonesia dengan Uni-Eropa bisa jadi sudah dilaksanakan secara keseluruhan.

"Kerjasama itu masih sekitar 10 tahun mendatang sampai dengan fully implemented," imbuhnya.