Menhub: Gaji Menteri Rp 19 Juta, Pilot Rp 45 Juta, Kurang Apa?


Jakarta - Menteri Perhubungan Freddy Numberi menyesalkan sikap para pilot yang mempermasalahkan gaji hingga mengancam mogok terbang. Padahal gaji seorang pilot sebesar Rp 45 juta dirasa sudah sangat cukup.

"Kalau dia sekarang terima gaji Rp 45 juta, Menteri cuma Rp 19 juta ya lebih besar dari saya. Kurang apa sih emang," ungkap Freddy ketika ditemui di Kantor Menteri Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Freddy bahkan mempersilahkan para pilot yang mengancam mogok karena gaji untuk mengundurkan diri. Menurutnya, para pilot bisa saja pindah kewarganegaraan jika ingin mendapatkan gaji yang setara dengan pilot asing.

"Itukan formulanya jelas, kalau mau gaji seperti asing ajukan pemohonan keluar dari Garuda. Nah masukan lamaran sebagai status WNA (Warga Negara Asing), orang asing dalam bentuk gajinya," katanya.

"Jadi kita sebagai bangsa nasionalisme harus ada, orang asing itu satu tahun harus pergi emang kontraknya seperti itu, kan beda harus berpikir dengan jernih," imbuh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Kapten Stephanus sebelumnya mengatakan pada 28 Juli besok, seluruh pilot Garuda yang berjumlah 800 orang akan melakukan mogok terbang. Mogok terbang dilakukan 28 Juli mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.

Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), juga ikut dalam mogok massal tersebut.Ancaman tersebut akan dilaksanakan jika mediasi tentang perjanjian bekerja sama (PKB), dengan jajaran direksi Garuda tidak menemukan titik temu.

APG menuntut kesetaraan gaji antara pilot asing dan lokal.Sementara, manajemen Garuda menawarkan para pilot untuk duduk bersama. Kemenhub juga siap memediasi kedua kubu.

Berdasarkan penuturan dari Garuda, dalam sebulan gaji pilot lokal mencapai Rp 71 juta, sementara pilot asing Rp 68,8 juta/bulan.