Jakarta, Keriput atau kerutan halus di wajah tidak hanya mengganggu penampilan tetapi juga bisa menjadi indikator kesehatan tulang seseorang. Makin banyak keriput di wajah pertanda kepadatan tulang menurun dan tulang makin keropos.
Sebuah studi yang dilakukan Yale School of Medicine di New Haven menunjukkan bahwa perempuan dengan keriput yang banyak memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah daripada perempuan dengan wajah halus secara alami.
Pada dasarnya keriput bukanlah pemicu terjadi pengeroposan tulang, tetapi kedua hal tersebut saling berhubungan. Hal ini akan terlihat jelas pada perempuan yang sudah memasuki usia menopause.
"Informasi ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi risiko patah tulang pada wanita postmenopause, tanpa bergantung pada tes yang mahal," jelas peneliti Dr Lubna Pal, ahli endokrinologi reproduksi di Yale School of Medicine di New Haven, Conn, seperti dilansir Myhealthnewsdaily, Rabu (27/7/2011).
Dr Pal menjelaskan bahwa tulang dan kulit berbagi blok pembangun, yaitu kelompok protein yang dikenal sebagai kolagen.
"Seperti usia kita, perubahan kolagen dapat menjelaskan yang berkaitan dengan perubahan kulit terkait usia termasuk keriput kulit yang makin memburuk dan kulit kendur, dan juga berkontribusi terhadap kerusakan tulang," jelas Dr Pal.
Dalam studi ini, Dr Pal dan koleganya mempelajari 114 wanita usia akhir 40-an dan awal 50-an tahun yang memiliki periode menstruasi dalam tiga tahun terakhir dan tidak mengkonsumsi obat terapi hormon. Partisipan akan dikeluarkan dari studi jika mereka telah menjalani prosedur kosmetik kulit.
Para peneliti memberi setiap wanita skor untuk wajah dan kerutan leher berdasarkan jumlah keriput dan kedalaman keriput. Mereka juga mengukur kekencangan kulit di dahi dan pipi dengan perangkat yang disebut durometer, dan kepadatan tulang diukur dengan analisis sinar-X.
Hasilnya, wanita dengan keriput yang lebih buruk memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah daripada wanita dengan wajah halus alami (bukan karena perawatan).
"Hubungan antara keriput dan kepadatan tulang tampak jelas pada semua tulang yang diuji, yaitu pinggul, tulang belakang lumbar dan tumit, terlepas dari usia, persentase lemak tubuh dan faktor lainnya yang diketahui mempengaruhi kepadatan tulang," jelas Dr Pal.
Namun menurut Dr Pal, studi jangka panjang diperlukan untuk memperkuat hubungan antara keriput dan risiko patah tulang.
Hasil studi ini telah telah dipublikasikan dalam pertemuan Endocrine Society di Boston.