
Kasus Talasemia di Indonesia saat ini terus meningkat. Saat ini tercatat 5.500 pederita talesemia mayor, yaitu mereka yang seumur hidupnya harus rutin melakukan tranfusi darah.
Yang patut diwaspadai, 6 sampai 10 persen dari total penduduk di Indonesia diperkirakan merupakan pembawa talesemia atau disebut talesemia minor.
-- Ruswandi
Ketua Umum POPTI Pusat Ruswandi di acara pelantikan Pengurus POPTI Cabang Lampung di RSUD Abdul Moeloek, Rabu (27/7) mengatakan, pertumbuhan kasus baru talesemia di Tanah Air mencapai 6-7 persen per tahun.
Asia dan kawasan Mediterania merupakan daerah yang memiliki prevalansi kasus penyakit kelainan sel daarah merah tertinggi di dunia.
Yang patut diwaspadai, ungkapnya, 6 sampai 10 persen dari total penduduk di Indonesia diperkirakan merupakan pembawa talesemia atau disebut talesemia minor. Penderita talesemia minor dapat terus hidup seperti orang normal, tidak butuh tranfusi darah rutin.
Sehingga, kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa dirinya pembawa talesemia, salah satu penyakit kelainan yang sangat mematikan.
"Jika pembawa (talesemia mayor) menikah dengan pembawa lainnya, inilah yang berbahaya. Anak-anaknya bisa menjadi talesemia mayor. Inilah yang harus dicegah," ucapnya.
Untuk itu, perlu deteksi dini agar sesama pembawa talesemia (penderita talesemia minor) tidak saling menikah atau memiliki anak.
Tags: