Perempuan di Arab Saudi Makin Gencar Lawan Larangan Mengemudi
Jeddah - Kaum perempuan di Arab Saudi dengan terang-terangan melakukan perlawanan terhadap larangan mengemudi bagi kaumnya. Mereka menumpahkan kekecewaan mereka terhadap larangan mengemudi ini melalui media sosial di internet.
Ada yang mengunggah foto mereka ketika tengah mengemudi, ada juga memposting curahan hati mereka melalui situs jejaring sosial. Di jejaring sosial Facebook, muncul akun grup penentang larangan mengemudi yang diberi nama 'Women2Drive' dan 'Women's Right to Drive in KSA'. Akun tersebut tercatat telah memiliki sekitar 15 ribu anggota.
"Saya mengemudi dengan suami saya, dan seorang polisi menghentikan saya dan memberikan tilang, yang menyatakan bahwa saya mengemudi tanpa SIM," demikian unek-unek salah seorang penduduk Riyadh, Maha al-Gahtani dalam akun Twitter-nya seperti dilansir Reuters, Jumat (17/6/2011).
Gahtani juga tak lupa menyertakan foto dirinya beserta surat tilang tersebut di Twitter. Dengan terang-terangan ia mengaku kecewa dengan peraturan yang melarang perempuan mengemudi tersebut.
"Saya kecewa karena saya tidak melihat perempuan lainnya mengemudi. Saya melakukannya untuk mendapatkan hak saya," ucapnya.
Selain adanya larangan mengemudi, kaum perempuan di Arab Saudi juga diharuskan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari wali laki-laki, seperti ayah, suami, saudara atau anak laki-lakinya, untuk pergi ke luar negeri, bekerja atau bahkan menjalani operasi medis tertentu.
Arab Saudi yang terkenal konservatif memang diatur oleh sistem monarki absolut yang menganut aliran Islam Sunni garis keras. Polisi-polisi agama selalu siap siaga di jalanan untuk memastikan pemisahan antara penduduk perempuan dan laki-laki.
Sebelumnya, dua perempuan Arab Saudi, Shaima Osama dan Manal Alsharif ditangkap oleh polisi agama karena diketahui menentang larangan mengemudi. Namun, tindakan mereka ini malah menginspirasi perempuan lainnya.
"Saya mengemudi berkeliling di lingkungan rumah dengan ayah saya selama 20 menit," tutur warga Arab Saudi lainnya, Dima Ikhwan melalui akun Twitter-nya.
Sementara itu, diketahui ada seorang perempuan lainnya di Riyadh yang mengunggah video dirinya di Youtube ketika mengemudi saat tengah malam menuju ke supermarket tanpa diketahui oleh polisi agama. Namun saat coba dicek lebih lanjut akun Youtube perempuan tersebut tidak bisa dikonfirmasi.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah perempuan yang terang-terangan menentang larangan mengemudi tersebut di Arab Saudi. Namun menurut aktivis perempuan Wajiha al-Huweider, bukan tidak mungkin aksi penentangan larangan mengemudi ini akan mampu menggalang banyak dukungan.
"Ini bukan aksi sehari atau aksi demonstrasi, ini adalah awal dari pergerakan yang akan terus berlanjut hingga kita melihat ada aturan baru yang mengizinkan perempuan mengemudi. Mungkin kita akan melihat lebih banyak perempuan mengemudi dalam beberapa hari mendatang," jelas Huweider.