Penelitian Susu Formula Anak Diumumkan Awal Juli


Hasil penelitian terkait cemaran bakteri Enterobacter Sakazakii pada susu formula yang beredar di pasaran saat ini telah selesai dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Meski penelitian sudah selesai, pihak IPB belum akan membeberkan hasil temuannya kepada publik. IPB akan menyerahkan temuan ini kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kemudian diumumkan pada awal Juli mendatang.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto menyatakan, penelitian ini merupakan suatu terobosan bagi penyelesaian persoalan yang terkait dengan kecemasan masyarakat mengenai susu formula untuk bayi yang di sinyalir terkontaminasi E. Sakazakii. Menurut Herry, pada saatnya nanti, BPOM akan mengumumkannya secara gamblang kepada masyarakat.

"Nanti akan disampaikan mereknya apa saja. Positif atau negatif. Jadi semua merek yang beredar dipasaran di Indonesia pada saat ini," ungkapnya saat jumpa pers di Gedung Kementrian Pendidikan Nasional, Jumat, (17/6/2011) kemarin.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB Anas M. Fauzi menegaskan, untuk pengambilan sampel produk susu yang akan diteliti, dilakukan sepenuhnya oleh pihak yang berwenang dalam hal ini BPOM. IPB bersama dengan BPOM dan Balitbang Kementerian Kesehatan juga telah berkoordinasi untuk menentukan metode yang digunakan untuk meneliti sampel.

"Sampel yang dimaksud adalah yang sudah terdaftar di Badan POM. Dari 282 unit sampel, dua pertiganya yakni sebanyak 64 sampel telah dianalisis oleh IPB. Dan di dalam 64 sampel itu, 47 merek yang terdaftar di BPOM sudah termasuk di dalamnya. Semua yang beredar sudah diteliti di IPB," jelasnya.

Seluruh hasil penelitian, lanjutnya, akan segera disampaikan kepada BPOM pekan mendatang. "Sesuai dengan instruksi, bahwa kita hanya melakukan surveilan. Tetapi yang mengumumkan adalah pihak yang berwenang yaitu BPOM. Insya Allah hari Senin (20/6/2011) pagi, hasil akan kami kirim ke BPOM. " terangnya.