Anggota DPR Cantik Mabuk
Gerindra: Isu Mabuk Noura Serangan Lawan
"Kita seringkali mendapat ketidakadilan. Ini memang kerap kita dapatkan."
Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan informasi yang menyebut kadernya, Noura Dian Hartarony, mabuk dan berjoget sambil membagikan kartu nama di sebuah kelab malam sebagai fitnah. Fitnah itu sengaja dilontarkan oleh lawan politik Noura.
"Kita seringkali mendapat ketidakadilan. Ini memang kerap kita dapatkan. Kita sudah sangat yakin, ini fitnah," katanya saat berbincang dengan VIVAnews, Jakarta, Sabtu 7 Mei 2011.
Menurut Ketua Bidang Advokasi itu, kadernya memiliki kinerja yang sangat baik. Selain itu, Noura juga jauh dari prilaku buruk, apalagi mabuk-mabukan. "Kader kita ini orang yang sangat kritis di DPR," kata Habiburokham juga Koordinator Lembaga Advokasi Indonesia Raya (Laskar Gerindra).
Dia menduga, ada kader partai lain yang berusaha menghancurkan karir politik Noura secara personal. Namun, saat ditanya kader dari partai apa yang memfitnah Noura, Habiburokhman tidak bersedia menjawabnya. "Tapi yang pasti, caleg partai lain yang iri dengan karier dan kinerja kader kami," tegasnya.
Terkait rencana Badan Kehormatan yang akan memanggil Noura, Habiburokhman sangat menyayangkan jika benar dilakukan. Alasannya, BK seharusnya hanya menindaklanjuti laporan dan bukti yang kuat untuk memanggil anggota dewan yang diduga melanggar kode etik. Sementara, terkait dengan Noura, tidak ada laporan dan bukti yang kuat.
"Berlebihan jika BK memanggil kader kita itu. Laporan itu tidak ada, hanya berdasarkan twitter. Sangat prematur dan sangat berlebihan kalau BK memanggil," ucapnya.
Dia mempertanyakan, BK DPR yang begitu reaktif terhadap isu yang menyangkut kader partai Gerindra ini. "Orang yang sangat jelas, Arifinto (anggota PKS), BK belum ambil tindakan. Bendahara partai besar yang diduga terkait kasus suap sesmenpora, itu juga BK tidak ambil tindakan. Jadi kita mempertanyakan, ada apa ini," katanya.
Namun, saat ini pihaknya belum mau mengambil tindakan terkait pemberitaan yang menyangkut kadernya dan rencana BK DPR. "Kita lihat perkembangannya dulu, 2-3 hari ini. Kalau memang sampai merusak nama partai, kita akan melakukan tindakan," tegasnya. (umi)