(Info Property) Melonjaknya Harga Properti di China Hanya Sesaat


Para ekonom di Bank of Japan (BoJ) dan UBS AG memperkirakan, melonjaknya harga properti akibat pertumbuhan ekonomi China, hanya bersifat sesaat. Karakteristik ini hampir sama dengan yang terjadi di Jepang pada dekade 1970an.

Berdasarkan penelitian BoJ, saat Jepang baru mulai pulih ekonominya tahun 1970an, industri properti Jepang tumbuh dengan pesat. "Hal yang sama berlaku di China, ekonomi China bakal tetap berekspansi meski properti berkontraksi," ujar Wang Tao, analis UBS di Beijing.

Kontras dengan pernyataan Kenneth Rogoff, profesor dari Harvard University, yang menyatakan ekonomi di China turun 2 persen, akibat naiknya pinjaman mangkrak, paska booming properti.

"Orang sering membandingkan situasi di Jepang dan China, namun ini jelas berbeda. China saat ini baru memasuki tahap awal pembangunannya, jadi jika ada hambatan, masih ada potensi bagi perekonomian China untuk tetap tumbuh," imbuh Wang