Sepertinya seru ya bercinta dalam air. Ada sensasi berbeda yang tidak didapat ketika bercinta di tempat-tempat "biasa". "Selama dilakukan dengan wajar, hubungan seksual dalam air bisa dijadikan variasi," tambah Dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR).
Menjadi tidak wajar, lanjutnya, bila terlalu banyak "jurus akrobatik" yang digunakan selama bercinta. Berhubungan seksual dalam bathtub seperti di film, bila tidak hati-hati, mungkin membuahkan kecelakaan-kecelakaan kecil, seperti terpeleset dan kepala kejedut. Apalagi kalau bathtub yang dipakai berukuran terlalu kecil, salah-salah bukan adegan romantis yang didapat, tapi malah perasaan kesal yang muncul gara-gara kecelakaan-kecelakaan kecil tadi.
Secara medis hubungan seksual yang dilakukan di air sebenarnya aman-aman saja. "Apalagi secara alami vagina dapat memproteksi kuman yang ada dalam air agar tidak terbawa masuk," kata dokter rehabilitasi medik dan konsultan seksologi yang berpraktik di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur ini.
Justru air secara tidak langsung akan bermanfaat untuk membersihkan tubuh, termasuk organ intim. Sayangnya, selama ini ada persepsi yang kurang tepat tentang dampak buruk dari aktivitas seksual dalam air. Yang dimaksud adalah kemungkinan terjadinya emboli, alias sumbatan dalam pembuluh darah. "Itu tidak benar," tukas Ferryal, "Emboli akan mungkin terjadi bila hubungan seksual dilakukan saat wanita sedang menstruasi karena saat itu mulut rahim dalam keadaan terbuka."
Tipis peluang terjadi kehamilan
Sebagai variasi, bercinta di air jelas bisa membangkitkan gairah untuk hubungan selanjutnya. Meski begitu, Ferryal mengingatkan, "Variasi ini sebaiknya tidak dilakukan pasangan yang mendambakan kehamilan."
Pasalnya, saat berada dalam air, secara alami vagina akan memproteksi agar tidak ada kuman yang masuk. Kondisi tersebut dapat menyebabkan sperma pun "ditolak". Kalau sudah begini, peluang terjadinya pembuahan memang sangat kecil.