
Seringkali manusia membenci orang yang tidak sesuai dengan keinginannya, keinginan untuk berbuat baik seperti yang ada dalam kepalanya. Padahal seringkali keinginan itu hanya sekedar keinginan tanpa tindakan untuk menunjukkan nilai-nilai kebaikan itu sendiri. Kenyataannya banyak ORANG-ORANG BAIK memilih tidak berbuat apa-apa dan itu merupakan satu-satunya yang disukai Iblis karena kemenangannya bila orang-orang baik itu tidak berbuat apa-apa!
Kita boleh membenci DOSA, tetapi kita tidak benar kalau membenci seorang pendosa. Salah satu kebijaksanaan adalah bila kita bisa mengenali yang buruk dan melakukan yang baik, karena TUHAN tidak memanggil kita untuk menjadi orang yang sukses tetapi memanggil kita untuk menjadi orang yang PERCAYA. Percaya akan keberadaan-Nya yang menciptakan seluruh kehidupan ini. IMAN percaya itu tidak mudah seperti diucapkan, tapi kita selalu mengatakannya dengan mudah. Apakah seorang pelacur tidak mempunyai IMAN karena dia hanyalah seorang pelacur?
Dalam IMAN Pelacur Itu Menemukan IMAM
Ia perempuan cantik
Kembang wangi para lelaki
Setiap hari mereka menciumi
Menggumuli najis tanpa henti
Ia perempuan harum
Menyusuri malam dalam remang
Menyebar nikmat berbungkus laknat
Sambil menghitung-hitung dalam luka
Ia perempuan dalam kembara sepi
Mengumpulkan luka-luka pribadi
Dalam bayang-bayang misteri
Hidup yang tidak pasti
Ketika datang Terang
Singgahi undangan sang farisi
Yang selalu meludahi dengan dengki
Ia tak perduli karena ada hati
Buli-buli pualam berisi minyak wangi
Ia tumpahkan pada Kaki
Menciumi Sang Kaki
Air matanya mengalir membasahi
Rambutnya terurai menyekaNya
Tidak ada IMAN yang memahami
Sang IMAM pun mengampuni
Perempuan itu lahir kembali
Luka telah mekar jadi bunga
Sepi telah mencair jadi cinta
Segala yang tak terduga terjelma
Ia pergi dengan suka cita.